Sepekan ini, Pemerintah Kota Bandar Lampung mengadakan Begawi Bandar Lampung tahun 2016. Pembukaan acara telah dilaksanakan pada hari senin, 23 Mei 2016, dan rencananya akan ditutup pada hari Minggu, 30 Mei 2016. Begawi Bandar Lampung 2016 dilaksanakan di Lapangan Way Dadi Sukarame Bandar Lampung. Pada event ini berisikan tentang pameran stand instansi pemerintah, perusahaan, bahkan sekolah. Disamping iti diadakan pula berbagai pertunjukan dan perlombaan.
salah satu perlombaan itu adalah Lomba Tari Kreasi Lampung yang di ikuti oleh 24 peserta. Peserta berasal dari berbagai sekolah dan sanggar seni.
Berikut adalah hasil liputan redaksi dilapangan. Tari Kreasi Lampung 2016
Tabik Pun nabik tabik,, jama sikam saunyinni. khepa pay do kabakh pun…
Lama sudah Tak ku tengok blog kita tercinta ini. Rupanya, telah lama waktu berlalu tanpa silaturohmi.. mohon maaf sebelumnya atas teknis yang tak mendukung, admin terledor tuk ‘nemu nyimah khik manjau debingi” bersama blog ini. Sesuia kata nya “Seandanan” saling menjaga, Saling mengajarkan, dan saling mengingatkan.
Mari kita lestarikan terus budaya, adat dan bahasa tercinta kita. semua itu adalah kekayaan yang tiada berharg. Lampung kita tercinta.
Agar jumpa kita lebih intens dengan suasana yang berbeda,,, kami telah meluncurkan blog baru dengan harapan kecintaan dan pembelajaran terhadap adat, budaya dan bahasa lampung,, dilengkapi dengan video tutorial,, lagu lampung yang lumayan lengkap dan enak didengar, serta kedepannya dilengkapi dengan belajar bahasa lampung secara audio visual. Supaya bahasa Lampung dikenal dan banyak yang mempelajari.
Mari kita kembangkan dan dan saling mengisi,, serta masukannya kami harapkan dari minak puakhi saunyinni.
Ajo Blog kham,, ini Blok Kita
TONTONDULU.BLOGSPOT.COM
CHANEL YOUTUBE : LAGU LAMPUNG NADA 99
Sebutan hubungan kekeluargaan bagi masyarakat Lampung Sekala Brak banyak sekali, dan masih terpakai sampai sekarang. Bahkan kalau baru pertama kali bertemu atau berkenalan antara seorang dengan orang lain, maka yang paling dahulu di telusuri dan diperbincangkan mereka adalah hubungan kekeluargaan, karena sebutan kekeluargaan atau hubungan kekeluargaan ini akan menentukan atau menjadi sandaran apa “tutukh” seseorang terhadap orang lain. Sebutan hubungan kekeluargaan tersebut antara lain sebagai berikut :
JUKHAI
Sebutan hubungan kekeluargaan terhadap orang atau kelompok yang masih satu keturunan besar. (contoh : A : keturunan Umpu Belunguh yang bertempat tinggal di pekon X, B : keturunan Umpu Belunguh juga yang bertempat tinggal di pekon Y. Maka hubungan antara kekeluargaan A dan B disebut sang “jukhai” karena mereka sama-sama keturunan Umpu Belunguh).
KEBOT
Sebutan hubungan kekeluargaan terhadap orang atau kelompok yang masih satu ikatan kekeluargaan dalam adat dan dalam kelompok kecil. (contoh : A anak buahnya Raja Hukum, B anak buahnya Raja Hukum juga. Maka hubungan kekeluargaan antar A dengan B disebut sang “kebot” karena mereka sama-sama anak buah Raja Hukum)Baca entri selengkapnya »
Etnis Lampung yang biasa disebut Ulun Lampung [Orang Lampung] secara tradisional geografis adalah suku yang menempati seluruh provinsi Lampung dan sebagian provinsi sumatera selatan bagian selatan dan tengah yang menempati daerah Martapura, Muaradua di Komering Ulu, Kayu Agung, Tanjung Raja di Komering Ilir, Merpas diselatan Bengkulu serta Cikoneng di pantai barat Banten.
Sastra lisan Lampung menjadi milik kolektif suku Lampung. Ciri utamanya kelisanan, anonim, dan lekat dengan kebiasaan, tradisi, dan adat istiadat dalam kebudayaan masyarakat Lampung. Sastra itu banyak tersebar dalam masyarakat dan merupakan bagian sangat penting dari khazanah budaya etnis Lampung.
Jenis sastra lisan Lampung
A. Effendi Sanusi (1996) membagi lima jenis sastra tradisi lisan Lampung: peribahasa, teka-teki, mantera, puisi, dan cerita rakyat.
Sesikun/sekiman (peribahasa)
Sesikun/sekiman adalah bahasa yang memiliki arti kiasan atau semua berbahasa kias. Baca entri selengkapnya »
LAMPUNG mengenal marga-marga yang mulanya bersifat geneologis-territorial. Tapi, tahun 1928, pemerintah Belanda menetapkan perubahan marga-marga geneologi-teritorial menjadi marga-marga teritorial-genealogis, dengan penentuan batas-batas daerah masing-masing.
Setiap marga dipimpin oleh seorang kepala marga atas dasar pemilihan oleh dan dari punyimbang-punyimbang yang bersangkutan. Demikian pula, kepala-kepala kampung ditetapkan berdasarkan hasil pemilihan oleh dan dari para punyimbang. Baca entri selengkapnya »
Aksara Lampung yang disebut dengan Had Lampung adalah bentuk tulisan yang memiliki hubungan dengan aksara Pallawa dari India Selatan. Macam tulisannya fonetik berjenis suku kata yang merupakan huruf hidup seperti dalam Huruf Arab dengan menggunakan tanda tanda fathah di baris atas dan tanda tanda kasrah di baris bawah tapi tidak menggunakan tanda dammah di baris depan melainkan menggunakan tanda di belakang, masing-masing tanda mempunyai nama tersendiri.
Artinya Had Lampung dipengaruhi dua unsur yaitu Aksara Pallawa dan Huruf Arab. Had Lampung memiliki bentuk kekerabatan dengan Aksara Rencong, Aksara Rejang Bengkulu, Aksara Sunda, dan Aksara Bugis. Had Lampung terdiri dari huruf induk, anak huruf, anak huruf ganda dan gugus konsonan, juga terdapat lambing, angka dan tanda baca. Had Lampung disebut dengan istilah Kagama ditulis dan dibaca dari kiri ke kanan dengan Huruf Induk berjumlah 20 buah.
Aksara lampung telah mengalami perkembangan atau perubahan. Sebelumnya Had Lampungkuno jauh lebih kompleks. Sehingga dilakukan penyempurnaan sampai yang dikenal sekarang. Huruf atau Had Lampung yang diajarkan di sekolah sekarang adalah hasil dari penyempurnaan tersebut.
Aksara Lampung yang disebut dengan Had Lampung adalah bentuk tulisan yang memiliki hubungan dengan aksara Pallawa dari India Selatan. Macam tulisannya fonetik berjenis suku kata yang merupakan huruf hidup seperti dalam Huruf Arab dengan menggunakan tanda tanda fathah di baris atas dan tanda tanda kasrah di baris bawah tapi tidak menggunakan tanda dammah di baris depan melainkan menggunakan tanda di belakang, masing-masing tanda mempunyai nama tersendiri.
Artinya Had Lampung dipengaruhi dua unsur yaitu Aksara Pallawa dan Huruf Arab. Had Lampung memiliki bentuk kekerabatan dengan aksara Rencong, Aksara Rejang Bengkulu, aksara Sunda, dan aksara Bugis. Had Lampung terdiri dari huruf induk, anak huruf, anak huruf ganda dan gugus konsonan, juga terdapat lambing, angka dan tanda baca. Had Lampung disebut dengan istilah Kaganga ditulis dan dibaca dari kiri ke kanan dengan Huruf Induk berjumlah 20 buah.
Aksara lampung telah mengalami perkembangan atau perubahan. Sebelumnya HadLampung kuno jauh lebih kompleks. Sehingga dilakukan penyempurnaan sampai yang dikenal sekarang. Huruf atau Had Lampung yang diajarkan di sekolah sekarang adalah hasil dari penyempurnaan tersebut.
Bahasa Lampung, adalah sebuah bahasa yang dipertuturkan oleh Ulun Lampung di Provinsi Lampung, selatan palembang dan pantai barat Banten.
Bahasa ini termasuk cabang Sundik, dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia barat dan dengan ini masih dekat berkerabat dengan bahasa Sunda, bahasa Batak, bahasa Jawa, bahasa Bali, bahasa Melayu dan sebagainya.
Aksara Lampung yang disebut dengan Had Lampung adalah bentuk tulisan yang memiliki hubungan dengan aksara Pallawa dari India Selatan. Macam tulisannya fonetik berjenis suku kata yang merupakan huruf hidup seperti dalam Huruf Arab dengan menggunakan tanda tanda fathah di baris atas dan tanda tanda kasrah di baris bawah tapi tidak menggunakan tanda dammah di baris depan melainkan menggunakan tanda di belakang, masing-masing tanda mempunyai nama tersendiri.
Artinya Had Lampung dipengaruhi dua unsur yaitu Aksara Pallawa dan Huruf Arab. Had Lampung memiliki bentuk kekerabatan dengan aksara Rencong, Aksara Rejang Bengkulu dan Aksara Bugis. Had Lampung terdiri dari huruf induk, anak huruf, anak huruf ganda dan gugus konsonan, juga terdapat lambing, angka dan tanda baca. Baca entri selengkapnya »
Pada dasarnya jurai Ulun Lampung adalah berasal dari Sekala Brak, namun dalam perkembangannya, secara umum masyarakat adat Lampung terbagi dua yaitu masyarakat adat Lampung Saibatin dan masyarakat adat Lampung Pepadun. Masyarakat Adat Saibatin kental dengan nilai aristokrasinya, sedangkan Masyarakat adat Pepadun yang baru berkembang belakangan kemudian setelah seba yang dilakukan oleh orang abung ke banten lebih berkembang dengan nilai nilai demokrasinya yang berbeda dengan nilai nilai Aristokrasi yang masih dipegang teguh oleh Masyarakat Adat Saibatin. Masyarakat adat Lampung Saibatin
Masyarakat Adat Lampung Saibatin mendiami wilayah adat: Labuhan Maringgai, Pugung, Jabung, Way Jepara, Kalianda, Raja Basa, Teluk Betung, Padang Cermin, Cukuh Balak, Way Lima, Talang Padang, Kota Agung, Semaka, Suoh, Sekincau, Batu Brak, Belalau, Liwa, Pesisir Krui, Ranau, Martapura, Muara Dua, Kayu Agung, empat kota ini ada di Propinsi Sumatera Selatan, Cikoneng di Pantai Banten dan bahkan Merpas di Selatan Bengkulu. Masyarakat Adat Saibatin seringkali juga dinamakan Lampung Pesisir karena sebagian besar berdomisili di sepanjang pantai timur, Baca entri selengkapnya »
Asal-usul Ulun Lampung erat kaitannya dengan istilah Lampung sendiri. Kata Lampung sendiri berasal dari kata “anjak lambung” yang berarti berasal dari ketinggian ini karena para puyang Bangsa Lampung pertama kali bermukim menempati dataran tinggi Sekala Brak di lereng Gunung Pesagi. Sebagaimana I Tsing yang pernah mengunjungi Sekala Brak setelah kunjungannya dari Sriwijaya dan dia menyebut To-Langpohwang bagi penghuni Negeri ini. Dalam bahasa hokkian, dialek yang dipertuturkan oleh I Tsing To-Langpohwang berarti orang atas dan seperti diketahui Pesagi dan dataran tinggi Sekala brak adalah puncak tertinggi ditanah Lampung. Prof Hilman Hadikusuma didalam bukunya (Adat Istiadat Lampung:1983) menyatakan bahwa generasi awal Ulun Lampung berasal dari Sekala Brak, di kaki Gunung Pesagi, Lampung Barat. Penduduknya dihuni oleh Buay Tumi yang dipimpin oleh seorang wanita bernama Ratu Sekerummong. Negeri ini menganut kepercayaan dinamisme, yang dipengaruhi ajaran Hindu Bairawa. Buay Tumi kemudian kemudian dapat dipengaruhi empat orang pembawa Islam yang berasal dari Pagaruyung, Sumatera Barat yang datang ke sana. Mereka adalah Umpu Bejalan diWay, Umpu Nyerupa, Umpu Pernong dan Umpu Belunguh. Baca entri selengkapnya »
Etnis Lampung yang biasa disebut Ulun Lampung [Orang Lampung] secara tradisional geografis adalah suku yang menempati seluruh provinsi Lampung dan sebagian provinsi Sumatera selatan bagian selatan dan tengah yang menempati daerah Martapura, Muaradua di Komering Ulu, Kayu Agung, Tanjung Raja di Komering Ilir, Merpas diselatan Bengkulu serta Cikoneng di pantai barat Banten.